Perbedaan yang cukup jelas antara web 1.0 dengan web 2.0 yaitu pada penggunaannya yang semakin dibutuhkan semua pengguna mulai dari perkumpulan, organisai, perusahaa dan bahkan departeman pemerintahan yang digunakan sebagia pemasaran produk, berbagi tulisan dan pemberian informasi kepada masyarakat mengenai berita yang baru.
Perbedaan Web 1.0 dengan Web 2.0 terlihat pada jaringan yang dibentuk dari web 1.0 yang bersifat statis dengan hanya 1 atau 2 jaringan yang dapat dibetuk sedangkan pada web 2.0 jaringan yang dibentuk semakin luas dengan menandai sebuah halaman web yang ingin kita gunkan menjadi link pada halam web.
aspek lain yang jadi perbedaan ialah dari pemakain bahasa pemrograman penampilan kotent pada web 1.0 menggunakan HTML yang masih menggunakan scrip lama yang masih mengkodekan sebuah objek dengan cara yang kurang praktis namun pada web 2.0 menggunakan XML dengan penambahan JAVA yang digabungkan menjadi AJAX.
Pada dunia perangkat lunak, sebuah obyek adalah sebuah komponen perangkat lunak yang stukturnya mirip dengan obyek pada dunia nyata. Setiap obyek dibangun dari sekumpulan data (atribut) yang disebut variabel untuk menjabarkan karakteristik khusus dari obyek, dan juga terdiri dari sekumpulan method yang menjabarkan tingkah laku dari obyek. Bisa dikatakan bahwa obyek adalah sebuah perangkat lunak yang berisi sekumpulan variabel dan method yg berhubungan. Variabel dan method dalam obyek Java secara formal diketahui sebagai variabel instance dan method instance. Obyek adalah sebuah perangkat lunak yang berisi sekumpulan variabel dan method yg berhubungan. Variabel dan method dalam obyek Java secara formal diketahui sebagai variabel instance dan method instance. Hal ini dilakukan untuk membedakan dari variabel class dan method class, dimana akan dibahas kemudian.
Perbedaan Class
Class adalah sturktur dasar dari OOP. Class terdiri dari dua tipe dari anggota dimana disebut dengan field (attribut/properti) dan method. Field merupakan tipe data yang didefinisikan oleh class, sementara method merupakan operasi. Sebuah obyek adalah sebuah instance (keturunan) dari class. Ketika diinisialisi, setiap obyek mendapat satu set variabel yang baru. Bagaimanapun, implementasi dari method dibagi diantara objek pada class yang sama. Class menyediakan keuntungan dari reusability. Programmer perangkat lunak dapat menggunakan sebuah kelas beberapa kali untuk membuat banyak objek.
Casting, Converting dan Comparing Objects
Pada bagian ini, kita akan belajar bagaimana mengunakan typecasting. Typecasting atau casting adalah proses konversi data dari tipe data tertentu ke tipe data yang lain. Kita juga akan belajar bagaimana mengkonversi tipe data primitif ke obyek dan sebaliknya. Kemudian, pada akhirnya kita akan belajar bagaimana membandingkan sebuah obyek.
Casting Tipe data Primitif
Casting antara tipe primitif dapat mengijinkan Anda untuk mengkonversikan sebuah nilai dari sebuah tipe data tertentu kepada tipe primitif yang lain. Hal ini biasanya terjadi diantara tipe data angka. Ada sebuah tipe data primitif yang tidak dapat kita casting, yaitu tipe data Boolean.
Casting Obyek
Instances dari class-class juga dapat di ubah ke instance-instance dari class-class yang lain dengan satu batasan: class-class sumber dan tujuan harus terhubung dengan mekanisme inheritance; satu class harus menjadi sebuah subclass terhadap class yang lain. Kita akan menjelaskan mengenai inheritance pada bab selanjutnya.
Sejalan dengan konversi nilai primitif ke tipe yang lebih besar ukurannya, beberapa object mungkin tidak membutuhkan untuk ubah secara explisit. Faktanya karena semua subclass terdiri atas informasi yang sama seperti class induknya.
Convert Tipe Primitive ke Object Dan Sebaliknya
Satu hal yang tidak dapat Anda lakukan pada beberapa keadaan yaitu konversi dari sebuah obyek ke sebuah tipe data primitif, atau sebaliknya. Tipe-tipe data primitif dan obyek adalah sesuatu yang sangat berbeda dalam Java, dan Anda tidak bisa secara langsung konversi diantara keduanya.
Sebagai sebuah alternatif, package java.lang yang terdiri atas class-class yang berhubungan untuk setiap tipe data primitif yaitu : Float, Boolean, Byte, dan sebagainya. Kebanyakan dari class-class ini memiliki nama yang sama seperti tipe datanya, kecuali jika nama classnya diawali dengan huruf besar (Short -> sort, Double -> double dan sebagainya). Selain itu terdapat dua class yang memiliki nama berbeda dari tipe data primitifnya yaitu: Character digunakan untuk variabel char dan Integer untuk variabel int. (Disebut dengan Wrapper Classes).
Membandingkan dua Obyek
Dalam diskusi kita sebelumnya, kita mempelajari tentang operator untuk membandingkan nilai — sama dengan, tidak sama dengan, lebih kecil daripada, dan sebagainya. Operator ini hanya bekerja pada tipe primitif, bukan pada obyek. Jika Anda berusaha untuk menggunakan nilai selain tipe data primitif sebagai operand, compiler Java akan menghasilkan error.
Sebagai Contoh Unutuk Membuat Simple Object Mahasiswa
public class Mahasiswa {
private String nim;
private String nama;
private Integer nilai;
public Mahasiswa () {}
public String getNama () {
return nama;}
public void setNama (String newNama) {
this.nama = newNama;}
public Integer getNilai () {
return nilai;}
public void setNilai (String newNilai) {
this.nilai = newNilai;}
public String getNim () {
return nim;}
public void setNim (String newNim) {
this.nim = newNim;}
public String toString () {
return null;}}
Untuk dapat menggunakan atau memanfaatkan file tersebut, aku membuat sebuah project baru pada Eclipse dengan nama project “SimpleMhsApp”.
package simplemhsapp;
public class Mahasiswa {
private String nim;
private String nama;
private Integer nilai;
Untuk kelas utama(SimpleMhsApp.java) aku menambahkan beberapa baris kode untuk membuat objek Mhs1, dan memanfaatkan metode dari objek tersebut, seperti berikut;
package simplemhsapp;
import javax.swing.JOptionPane;
public class SimpleMhsApp {
public static void main(String[] args) {
// Menciptakan Objek Mhs1
Mahasiswa Mhs1;
Mhs1 = new Mahasiswa();
//Memasukkan nilai/value pada atribut
Mhs1.setNim(JOptionPane.showInputDialog(“Ketik NIM Mhs :”));
Mhs1.setNama(JOptionPane.showInputDialog(“Ketik NAMA Mhs :”));
Mhs1.setNilai(JOptionPane.showInputDialog(“Ketik NILAI Mhs :”));
//Menampilkan nilai/value dari atribut
JOptionPane.showMessageDialog(null, Mhs1.toString());}}
Dilembar ini, kita fokus kepada 2 langkah dalam e-commerce licycle yang mengenai tentang kesepakatan dan negosiasi. Kita akan menjelaskan permasalahan lebih jelas lagi, mari kita lihat perbedaan antara protocol dengan bahasa deskritif yang sering digunakan dan juga digunakn pada semua operator. Kita mulai mengidentifikasi secara bersama-sama perbedaan antara langkah-langkah yang memiliki kesamaan dalam bahasa deskritif dan operator yang menggunakan kedua langkah didalam lifecycle. Kesepakatan adalah proses pertukaran tawar-menawar antar pihak agar menuju kesepakatan yang mngeluarkan hasil yang baik. Seorang pembeli menginginkan pelayanann yang baik dalam pertemuan antar pihak. Pembeli membutuhkan sesuatu yang memenuhi persyarat dan pelayanan dari penyuplai yang akan memberikan pelayanan dengan baik. Pemrosesan agar terjadi kesepakat tidak harus memenuhi pelayananyang memenuhi persyataran : ini tergantung dari negosiasi yang mengikuti tempat bernegosiasi, kesepakatan ini harus menghasilkan sesuatu kepada pembeli (atau pemberian pelayanan) agar memiliki daftar pertukaran antar pihak, ini diawasi oleh assosiasi yang didukungoleh pelayanan yang terspesifikasi. Penggambaran untuk pelayananyang baik ini ditujukan agar pembeli tertarik. Ada beberapa perbedaan protocol yang akan digunakan unutk penyesaian ini. Pekerja yang bekerja pada pemberi informasi seputar penjual dan pembelian menggunakan KQML yang mengidentifikasikan oleh badan yang menangani hal tersebut, kita beri contoh dafar hukum, unutk lebih jelsa lagi mari kita lihat hal-hal berikut yang memngenai FIPA terutama pada standarnya: 1. Seorang agen pembeli yang meninginkan seluruh system agen itu agar memenuhi kemauannya, tidak percaya akan kemapuan untuk memenuhi kemauannya dan agen pun menpunyai kemapuan untuk bertemu merundingkan dan memberikan penawaran apa yang mau darp pembeli. Di protocol ini digunakan sebagai awal menjalin Kontrak Net Negosiasi protocol. 2. Ketika pelayanan dari peyuplai bergabung dengan agen yang terkomulatif, atau jalinan yang saling mnguntungkan, itu terpaparkan ke seluruh agen, itu juga yang diniginkan dari kerjsama ini. 3. Agen yang terkomulatif memiliki angen yang menjadi pusat fasilitator dari para agen, dimana pelayanan menggunakan yellow-pages. Pelayanan dari penyuplai adalah mengirim berbagai tawaran, yang ditawarkan dari penyuplai, sebagai fasilitator. Sesudah membaca penawaran yang diberikan pembeli mengirimkan permintaan yang diinginkan dan penyuplai meberikan daftar-daftar diminta oleh pembeli. UDDI adalah salah satu contoh simple dari penyuplai. Ada beberapa macam variasi protocol yagn diberikan : pembeli hanya tingal memilih, ketika datang deskripsi baru mereka hanya mengikutinya saja. Pembeli mungkin izin memberikan saran analogi atau pecapaian dari penyuplai, dan penyulpai mengizin kan membuat permintaan dari pembeli yang digunakan untuk case analisa dari permintaan dan variasi lainnya. 4. Agen yang terkomulatif memiliki berbagai fasilitator agen, terutama bagaimna memberikan kelas pelayanan. Seorang pembeli dapa tmenggunakan contrak perjanjian sebagai fasilitator, jika mereka mengetahui hal tersebut, atau kontrak tunggal ‘meta-facilitator’, ketika ingin lansung digunkan .
Penenalan berbeda dari agen terasitektur dan terkomulatifnya protocol itu dapat digunakan sebagai penerima proses kesepakan, kita dapat mengindentifikasikan secara jelas bagaimana peraturan yang terkait didalam seluruhnya. Kita dapat menggunakan repositor sebagai mencari informasi seputar pelayanan yang kita minta, terutaman pada bagiaan repositor host agen pun memberikan pengurusan tentang penawaran, peraturan yang mengatur penawaran secara deskripsi datap melalui repositor. Terbiasa, diberikan tidak selalu, pelayanan dari penyuplai (mereka yang mungkin pembeli, penawaran yang diminta, atau mungkin penjual yang memberikan pengajuan agar melakukan pertukaran) begitu juga agen yang memberikan informani kepada mereka yang mencari tau tentang peraturan diinginkan agar memiliki penempatan yang akan menjadi penawaran. Pencari berita pun dapat mendapat penjelasan dari repositor, memalui repositor host, dan mungkin dapat mencari pada arsip yang mengenai hal tersebut pada repositor. Pertama kesepakatan protocol dipaparkan mengenai itu, pembeli pun berdiskusi kepda pencari brita yang sudah mengetahui peraturan , dan seluruh pelayanan dari penyuplai yang mengatur didalamnya dari penawaran dan repositor host. Begitujuga, repositor adalah pelayan dari pnyuplai yang mengurusi daerah lokal, dan hanya memiliki informasi mengenai bagaimana pelayanan diberikan kepada pemiliknya. Pembeli pun harus mengetahui penawarannya. Kedua protocol, pembeli adalah keduanya baik pencari dan repositor host. Dimana tempat memaparkan permintaan, mereka menbuat itu sekitar daerah lokal saja. Begitujuga, penyelenggara pun haruh memaparkan. Ketiga protocol, fasilitator memainkan bagiannya dalam memberikan peraturan kepada repositor host. Terakhir dari protocol menjelaskan tentang, meta-fasilitator adalah yang selalu menjadi repositor host, tetapi digunakan repositor untuk langsung mengajukan penawaran ketika menerima penawaran pada saat itu juga. Pendemonstrasi berbeda dengan protokol mungkin bagaimana cara memaparkan suatu paparan di situlah letak perbedaannya, ini tidak memaparkan secara standarisasi pada salah satu protocol dari seluruh sistim agen. Dimana, kita harus mengikuti pilihan dari verifikasi protocol, tetapi standarisasi yang mengcu pada peraturan yang mencangkup seluruhnya. Spesifikasi protocol mengacu pada bagaimana informasi itu diterima, disalurkan, dan digunakan. Dari penjual yang memiliki tempat unutk menjual, ini harus sesuai dengan spesifikasi dengan pelayanan yang menarik peminat. Di banyak kasus, pelayanan tidak harus memenuhi spesifikasi secara penuh. Karena, ini memerlukan pembahasaan yang kaya sesuai pada pelayanan yang abstrak untuk penawaran, selanjutnya dengan pembatasan melebihi pengabstakan. Hampir mirip, dengan pencari yang membuat penawaran. Ini harus sesuai spesifikasi, pembatasan yang mengabstaksiny, dibagian pelayanan ini sangat menarikperhatian, ketika penawara dibuat, terjadi pertukaran yang dibatasi oleh penerimaan pelaynan untuk pecari. repositor host harus mengidentifikasi penawaran yang memiliki kecocokan. Penawaran yang cocok itu jika dilihat dari pemakaian terhadap penawaran penjualan yang memakai itu selalu. Repositor host menerima daftar dari seluruh penjual dan penawar. Idealnya, ini selau menjadi pelayanan yang abstrak, nanti dengan pembatasan, spesifikasi yang menjadi solusi secara umum dapat menerima keduanya baik pencari dan penjual.
Web Scienceadalah ilmu yang mempelajari bagaimana merancang web agar terlihat menarik dan terdapat informasi dapat digunakan para pengunjung web yang ingin mendapatkan infromasi yang dibutuhkan.
Dalam merancang web banyak domain yang dapat kita pilih seperti HTML, JAVA SCRIP, MACROMEDIA FLASH , dan lain sebagainya. Untuk dapat merancang web kita perlu mempelajari konsep dari perncangan web itu sendiri. Mulai dari kode-kode untuk tampilan web, penempatan link sebagia pemudahan mengakses web yang lain, dan informasi yang selalu diperbaharui. Itu semua merupakan rancangan dasar dari perumusan dari web baik. Walau pun itu sedikit susah namun sedah banyak yang membagikan penujang dan konsep kode dari itu semua, jadi kita sebagi pemula tidak perlu khawatir lagi karena dengan kita mencari di web yang memiliki proses pencari secara otomatis maka semua pencarian kita sudah tersedia.
Selain web sebagi tempat mendapatkan informasi, web juga banyak diguanakan sebagi komersil dari produk-produk yang ingin tampilkan untuk dipromosikan sebagai barang yang akan dijual. Juga yang membuat web diharus menarik agar para pengunjung web tersebut senang dan mau membeli produ yang dipromosikan.
Dan karena itu web begitu penting dalam menujang dalam dunia maya yang sekarang semua sudah menggunakan teknologi elektrik yang memudahkan pemerosesan secara cepat tanpa perlu melakukan hal seperti membeli barang ditoko, membaca Koran, menjual barang, memesan makanan direstauran, dan lain sebaginya yang dilakukan secara manual